fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

General

Mengenal Apa Itu Pseudocode, Struktur Penulisan, Notasi dan Fungsinya

Yodik Prastya

Apa itu Pseudocode dapat diterjemahkan sebagai kode semu. Nah, Pseudocode ini disebut-sebut sebagai alternatif bagi pengguna yang masih kesulitan dalam belajar programming atau menulis program.

Hal ini karena sebenarnya ia bukanlah bahasa pemrograman, meskipun memiliki akhiran code pada namanya.  

Apa Itu Pseudocode dan Apa Fungsinya?

Pseudocode adalah cara penulisan program secara informal yang bisa ditentukan sendiri kaidah penulisannya.

Menariknya, Pseudocode ini sudah lazim ditulis menggunakan bahasa Inggris yang sekaligus juga akan memudahkannya saat akan diubah menjadi bahasa pemrograman. Meski demikian, Anda juga boleh saja mencobanya menggunakan bahasa Indonesia.

Selain halnya lebih fleksibel dalam pemilihan bahasa yang digunakan, pengguna juga tidak perlu terlalu menekankan penggunaan koma, kurung kurawal, sintaks untuk mengakses fungsi lain.

Jadi, dalam penulisannya, Anda hanya harus dapat menjelaskan alur yang dipikirkan dan ingin dilakukan. Bisa dikatakan, pengguna lebih bebas dalam menulis karena tidak ada ketentuan pasti dalam penulisannya

Meski lebih bebas dalam penulisan, terdapat struktur penulisan yang perlu diperhatikan apabila Anda ingin menggunakan Pseudocode ini.

Struktur penulisan ini pula yang nantinya digunakan sebagai referensi supaya algoritma dapat bekerja sesuai harapan.

Struktur penulisan yang umum digunakan di Pseudocode antara lain terdiri atas:

  • Judul Program: sesuai namanya, bagian ini perlu ditulis untuk menunjukan algoritma program apa yang menjadi project
  • Deklarasi: bagian ini diisi dengan keterangan, seperti variabel atau konstanta yang dipakai dalam penulisan algoritma dan sebagainya
  • Implementasi (Inti dari pseudocode): bagian ini berisi proses atau perintah atau langkah algoritma itu sendiri yang biasanya memuat proses kondisional (if/else), perulangan (for) hingga operasional (penjumlahan, pengurangan, dan sebagainya)

Selain struktur di atas, Pseudocode juga menerapkan sederet notasi, beberapa contoh yang paling umum digunakan pada penulisan Pseudocode antara lain:

  • INPUT: untuk memasukkan sesuatu (bisa berupa klik atau penekanan tombol tertentu)
  • OUTPUT: untuk menampilkan sesuatu (bisa berupa pesan atau lainnya)
  • WHILE: proses yang terjadi di background
  • REPEAT x UNTIL y: proses mengulang x sampai terjadi y
  • IF a THEN b ELSE c: logika seperti jika a, maka b, jika tidak maka c

Dalam penulisannya, notasi ini ditulis lebih menjorok ke dalam supaya lebih mudah untuk ditandai. Tentu saja, Anda bisa menentukan notasi lain sesuai dengan kebutuhan yang intinya dapat lebih mudah dipahami oleh manusia.

Sayangnya, Pseudocode ini tidak dapat digunakan untuk menulis program, dan sekedar membantu proses penulisan algoritma, meski tak menutup kemungkinan dikonversi menjadi kode.

Lantas Apa Sebenarnya Fungsi dari Pseudocode ini?

Karena bukan bahasa pemrograman dan tidak bisa digunakan untuk menulis program komputer, lantas apa fungsi dari kode semu ini?

Nah, Pseudocode bisa dimanfaatkan sebagai outline yang memudahkan programmer memahami alur dan logika pemecahan masalah hingga akhirnya mengubah kode semu tersebut menjadi script bahasa pemrograman.

Lebih rinci, berikut ini fungsi Pseudocode

Media Dokumentasi

Setiap programmer membutuhkan dokumentasi agar memungkinkan mereka dalam menelusuri logika program, seandainya kelak terjadi error atau bug. Dalam hal ini, penggunaan Pseudocode yang lebih ringan akan membantu programmer dalam keperluan dokumentasi.

Membantu Transisi Flowchart ke Kode

Pseudocode juga dapat memudahkan proses transisi dari alur diagram menjadi kode pemrograman. Ya, proses ini biasanya banyak dikeluhkan oleh para pemula yang kesulitan menerjemahkan flowchart mereka menjadi code.

Membantu Mengomunikasikan Kode

Di dunia kerja, programmer akan bekerjasama dengan pihak lain, entah itu partner usaha, manajer, desainer atau divisi lain di perusahaan.

Nah, pseudocode dapat membantu programmer dalam menjelaskan mekanisme kode kepada pihak-pihak lain tersebut.

Efisiensi Kerja

Menariknya, Pseudocode juga mampu menawarkan efisiensi kerja programmer. Hal ini karena kode semu tersebut menggunakan struktur sederhana yang mudah dibaca sehingga memudahkan programmer dalam melalukan modifikasi.

Dengan demikian, untuk mengubah kode semu menajdi kode basaha pemrograman pun akan lebih cepat dilakukan.

Kesimpulan

Sudah cukup paham dengan penjelasan apa itu Pseudocode di atas? Pada intinya, Pseudocode dapat meringankan kerja developer karena tak harus mengingat sintaks dengan pengkodean yang rumit saat menulis program. Selain itu, ia menawarkan efisiensi kerja karena mudah dikonversi menjadi bahasa pemrograman.

Baca Juga