Promo Domain .web.id .biz.id .my.id Hanya 5.000 Rupiah

DomainPengetahuanTechnology

Cara Kerja Domain dalam Sistem DNS

Ferdin Alamsyah

Ketika seseorang mengetikkan alamat situs web seperti www.google.com di peramban, yang terjadi di balik layar sebenarnya cukup kompleks. Proses tersebut melibatkan sistem yang disebut DNS (Domain Name System), sebuah komponen penting yang memungkinkan pengguna mengakses situs web menggunakan nama yang mudah diingat, alih-alih deretan angka IP yang rumit. Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap bagaimana cara kerja domain dalam sistem DNS, mulai dari permintaan awal hingga halaman web ditampilkan.

Apa Itu DNS?

DNS adalah singkatan dari Domain Name System, yaitu sistem yang berfungsi seperti buku telepon digital untuk internet. Fungsinya adalah menerjemahkan nama domain (misalnya openai.com) menjadi alamat IP (misalnya 104.21.234.5), yaitu alamat numerik yang digunakan komputer untuk saling berkomunikasi melalui jaringan.

Tanpa DNS, pengguna harus menghafal dan mengetik alamat IP setiap kali ingin mengunjungi sebuah situs, yang tentu tidak praktis. DNS memungkinkan pengguna menggunakan nama domain yang lebih mudah diingat.

Struktur Domain

Sebelum masuk ke proses kerja DNS, penting untuk memahami struktur nama domain. Misalnya, dalam www.example.com:

  • www adalah subdomain.
  • example adalah Second-Level Domain (SLD).
  • .com adalah Top-Level Domain (TLD).

Struktur ini bersifat hierarkis dan dibaca dari kanan ke kiri. TLD adalah tingkat tertinggi dan dikelola oleh otoritas tertentu, sedangkan SLD dan subdomain dikelola oleh pemilik domain tersebut.

Cara Kerja DNS Secara Umum

Proses kerja DNS melibatkan beberapa langkah dan entitas, yaitu DNS Resolver, Root Server, TLD Server, dan Authoritative Name Server. Berikut adalah alur proses ketika Anda mengakses situs web:

1. Permintaan ke DNS Resolver

Ketika Anda mengetikkan nama domain di browser, komputer Anda akan mengirim permintaan (query) ke DNS Resolver. Resolver ini biasanya disediakan oleh penyedia layanan internet (ISP).

DNS Resolver bertugas mencari alamat IP yang sesuai dengan nama domain tersebut.

2. Pencarian di Cache

Langkah pertama yang dilakukan resolver adalah memeriksa cache lokal. Jika alamat IP untuk domain yang diminta sudah pernah dicari sebelumnya dan masih tersimpan, maka resolver akan langsung mengirimkan IP tersebut ke browser tanpa harus mencari lagi.

Jika tidak ditemukan di cache, proses pencarian dilanjutkan ke server DNS tingkat atas.

3. Kontak dengan Root Server

Jika tidak ada dalam cache, resolver akan menghubungi Root DNS Server. Ini adalah server yang menjadi titik awal pencarian informasi dalam DNS. Root server tidak memberikan alamat IP secara langsung, tetapi akan mengarahkan resolver ke TLD Server yang sesuai, misalnya ke server untuk .com, .net, .org, atau .id.

4. Kontak dengan TLD Server

Selanjutnya, resolver menghubungi TLD Server berdasarkan ekstensi domain yang diminta. Misalnya, untuk example.com, maka resolver akan diarahkan ke server .com. TLD server akan memberitahu di mana Authoritative Name Server untuk domain tersebut berada.

5. Kontak dengan Authoritative Name Server

Authoritative Name Server adalah server yang memiliki informasi otoritatif untuk domain yang dicari. Di sinilah tersimpan catatan DNS seperti A record (alamat IP), MX record (mail server), dan lainnya.

Server ini akan mengirimkan informasi IP yang sesuai kepada resolver.

6. Pengiriman IP ke Pengguna

Setelah mendapatkan alamat IP dari authoritative server, resolver mengirimkan alamat tersebut ke komputer pengguna. Browser kemudian menggunakan alamat IP itu untuk melakukan koneksi langsung ke server web dan menampilkan situs yang diminta.

Biasanya, semua proses ini berlangsung dalam hitungan milidetik.

Jenis-Jenis Record dalam DNS

Beberapa jenis catatan (record) yang umum dalam DNS antara lain:

  • A Record: Menghubungkan domain dengan alamat IP versi IPv4.
  • AAAA Record: Sama seperti A record, tetapi untuk alamat IP versi IPv6.
  • CNAME Record: Alias dari domain lain.
  • MX Record: Menunjukkan server email untuk domain.
  • NS Record: Menunjukkan authoritative name server untuk domain.
  • TXT Record: Menyimpan informasi tambahan seperti SPF untuk email.

Cache DNS

Agar lebih efisien, DNS resolver menyimpan hasil pencarian dalam cache untuk jangka waktu tertentu, yang disebut TTL (Time to Live). Ini membantu mempercepat permintaan berikutnya ke domain yang sama dan mengurangi beban server DNS.

Namun, karena adanya cache, perubahan DNS seperti pergantian hosting atau IP bisa membutuhkan waktu propagasi sebelum terlihat secara global.

Penutup

Sistem DNS adalah fondasi penting dari infrastruktur internet modern. Ia memungkinkan kita mengakses situs web menggunakan nama-nama yang familiar dan mudah diingat, sambil menangani kompleksitas teknis alamat IP di balik layar. Meskipun sering tidak disadari oleh pengguna awam, DNS memainkan peran vital dalam memastikan setiap kunjungan ke situs web berjalan lancar dan cepat.

Dengan memahami cara kerja domain dalam sistem DNS, kita bisa lebih menghargai teknologi yang mendasari pengalaman berselancar di internet, sekaligus memiliki pemahaman yang lebih baik saat mengelola situs atau menghadapi masalah teknis seperti domain tidak dapat diakses.

Baca Juga