Promo Domain .web.id .biz.id .my.id Hanya 5.000 Rupiah

PengetahuanServiceSistem KeamananVPS

Cara Backup dan Restore Data di VPS

Ferdin Alamsyah

Virtual Private Server (VPS) adalah solusi hosting yang memberi kontrol penuh kepada pengguna untuk mengelola sistem dan datanya. Namun, kontrol penuh berarti tanggung jawab penuh pula, termasuk dalam hal backup dan restore data. Bayangkan jika website, database, atau aplikasi penting hilang karena kesalahan konfigurasi, serangan siber, atau kerusakan sistem—tanpa backup, semua bisa lenyap dalam sekejap.

Untuk itu, penting bagi setiap pemilik VPS memahami cara melakukan backup (cadangan data) dan restore (pemulihan data) dengan baik. Dalam artikel ini, kita akan membahas metode backup dan restore data di VPS berbasis Linux secara sederhana, aman, dan praktis.

Mengapa Backup Itu Penting?

Backup adalah salinan data yang disimpan secara terpisah agar bisa digunakan kembali ketika data utama hilang atau rusak. Berikut beberapa alasan pentingnya melakukan backup secara rutin:

  • Melindungi data dari kerusakan sistem atau kerusakan hardware.
  • Mengantisipasi serangan malware atau ransomware.
  • Mengembalikan data akibat kesalahan manusia (seperti file terhapus tidak sengaja).
  • Menyediakan recovery cepat saat migrasi server atau update sistem gagal.

Jenis-Jenis Backup di VPS

  1. Backup Penuh (Full Backup)
    Menyalin seluruh direktori atau file penting dalam satu file backup. Cocok untuk backup harian atau mingguan.
  2. Backup Inkremental
    Hanya mencadangkan perubahan terbaru sejak backup terakhir. Lebih hemat ruang, tetapi proses restore lebih rumit.
  3. Backup Manual vs Otomatis
    • Manual: Dilakukan secara langsung oleh pengguna.
    • Otomatis: Menggunakan cron job atau tool backup yang terjadwal.

Alat yang Digunakan

Beberapa perintah dasar dan tools yang biasa digunakan dalam backup VPS:

  • tar: Mengarsipkan file atau direktori menjadi satu file .tar atau .tar.gz.
  • rsync: Sinkronisasi direktori antar server atau antar folder lokal.
  • mysqldump: Backup database MySQL/MariaDB.
  • scp atau sftp: Untuk menyalin file antar server.
  • Cron job: Menjadwalkan backup otomatis.

Cara Backup Data di VPS

1. Backup File dan Folder

Misalnya kamu ingin backup folder /var/www ke folder /backup:

mkdir -p /backup

tar -czvf /backup/backup-www-$(date +%F).tar.gz /var/www

Penjelasan:

  • tar: perintah mengarsip
  • -c: membuat arsip baru
  • -z: kompresi gzip
  • -v: tampilkan proses
  • -f: nama file output
  • $(date +%F): memberi nama file berdasarkan tanggal hari ini (YYYY-MM-DD)

2. Backup Database MySQL

Backup database bernama mydb:

mysqldump -u root -p mydb > /backup/mydb-$(date +%F).sql

Setelah mengetik perintah ini, sistem akan meminta password database. Jika kamu ingin backup semua database:

mysqldump -u root -p --all-databases > /backup/all-db-$(date +%F).sql

3. Backup Otomatis Menggunakan Cron

Buka crontab:

crontab -e

Tambahkan baris berikut untuk backup setiap hari jam 2 pagi:

0 2 * * * tar -czf /backup/daily-backup-$(date +\%F).tar.gz /var/www

Catatan: Gunakan \%F karena karakter % harus di-escape dalam cron.

Cara Restore Data di VPS

1. Restore File dan Folder

Untuk mengekstrak kembali file backup .tar.gz:

tar -xzvf /backup/backup-www-2025-05-15.tar.gz -C /

Perintah ini akan mengembalikan seluruh isi file backup ke lokasi awal (/var/www).

2. Restore Database

Jika kamu punya file backup mydb-2025-05-15.sql, jalankan:

mysql -u root -p mydb < /backup/mydb-2025-05-15.sql

Pastikan database mydb sudah dibuat sebelumnya. Jika belum:

mysql -u root -p

CREATE DATABASE mydb;

Lalu ulangi proses restore.

Backup ke Server atau Cloud Lain

Backup sebaiknya tidak disimpan di server yang sama. Untuk itu, gunakan rsync atau scp ke server lain atau layanan cloud.

Contoh menggunakan rsync:

rsync -avz /backup/ user@serverlain:/backup/

Contoh menggunakan scp:

scp /backup/backup-www-2025-05-15.tar.gz user@serverlain:/backup/

Kamu juga bisa gunakan Google Drive, Dropbox, atau S3 melalui tool seperti rclone.

Tips Penting

  • Lakukan backup minimal sekali sehari, terutama jika data sering berubah.
  • Gunakan nama file backup berdasarkan tanggal agar mudah dilacak.
  • Simpan backup di lokasi terpisah (server lain atau cloud).
  • Uji proses restore secara berkala agar kamu tahu backup kamu benar-benar bisa digunakan saat darurat.

Penutup

Backup dan restore adalah bagian penting dari manajemen VPS yang sering diabaikan hingga terlambat. Dengan membuat sistem backup yang baik, kamu tidak hanya melindungi data, tetapi juga menghemat waktu, tenaga, dan biaya ketika masalah datang. Gunakan perintah dasar seperti tar, mysqldump, dan rsync untuk membangun sistem backup yang sederhana tapi andal.

Ingat, backup bukanlah sesuatu yang kamu “butuhkan nanti”—melainkan sesuatu yang harus kamu siapkan sebelum kamu membutuhkannya.

Baca Juga